Artikel pendidikan: Guru inspiratif impian bangsa indonesia


GURU INSPIRATIF IMPIAN BANGSA INDONESIA
Ahmad Izzul Haqqi
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
STKIP Al Hikmah Surabaya

Pendidikan dan guru di Indonesia
foto praktek dikediri
Kata pendidikan dalam Kamus besar bahasa Indonesia(KBBI) berarti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pada dasarnya pendidikan merupakan bagian dari kehidupan manusia, pendidikan yang berkualitas akan membawa perubahan yang besar dalam pola hidup manusia. Kualitas sebuah pendidikan sangat diidamkan oleh setiap negara demi mewujudkan generasi penerus yang berkualitas, generasi penerus tersebut yaitu pemuda pemudi yang menjadi objek pendidikan tersebut.
Guru dalam filosofi Jawa berarti digugu lan ditiru. Seorang guru merupakan sosok yang harus ‘digugu’ artinya dipatuhi atau didengar dan ‘ditiru’ yang berarti patut dicontoh atau diteladani. Peranan yang sangat penting dan merupakan unsur pembentuk pada setiap lembaga pendidikan. Demi mewujudkan pendidikan yang berkualitas, peran guru sangat dibutuhkan, karena munculnya generasi penerus yang berkualitas itu bergantung pada seorang guru yang mempunyai tugas utama sebagai pendidik. Pada UUD Republik Indonesia pasal 1 ayat 1 tentang guru dan dosen menjelaskan bahwa tugas utama guru yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini dari jalur pendidikan formal, pendidikan dasar hingga menengah. Untuk itu guru mempunyai peranan penting untuk mewujudkan mutu pendidikan yang berkualitas.
Namun mirisnya, hal itu bertolak belakang dengan keadaan pendidikan dan guru yang ada di Indonesia, masih banyak sekali yang mengatakan bahwa pendidikan diIndonesia masih sedikit memprihatiinkan, dengan kata lain kualitas atau keadaan guru di Indonesia belum cukup baik untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada. Teacher Employment & Deployment, World Bank 2007 menyatakan bahwa distribusi guru di Indonesia tidak merata. 21% sekolah di perkotaan kekurangan Guru. 37% sekolah di pedesaan kekurangan Guru. 66% sekolah di daerah terpencil kekurangan guru dan 34% sekolah di Indonesia yang kekurangan Guru. Sementara di banyak daerah terjadi kelebihan Guru. Menurut Analisis Data Guru 2009, Ditjen PMPTK 2009 sebaran indeks kualitas Guru di Indonesia setengah nilai maksimal indeks dimana nilai maksimal adalah 11. Artinya kualitas guru di Indonesia masih kurang memenuhi batasan maksimal, hal ini merupakan faktor yang perlu diperhatikan mengingat fungsi dari guru yang menjadi elemen penting dalam pendidikan.
Impian Indonesia di era emas 2045
Pada era kompetitif, Indonesia dan semua negara berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikannya, karena kualitas pendidikan merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan masyarakat pada suatu negara. Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak mimpi. Negeri ini tidak hanya sakadar mempunyai banyak mimpi saja, tapi negeri ini juga sangat berusaha untuk mewujudkan mimpinya satu-persatu, salah satunya di bidang pendidikan. Mata dunia sedang tertuju pada pendidikan Indonesia.
Salah satu profesor terkemuka Australia, Professor Andrew Rosser yang banyak melakukan penelitian mengenai pembangunan di Indonesia mengatakan bahwa dunia pendidikan di Indonesia banyak digunakan untuk kepentingan lain, sehingga hal yang utama seperti peningkatan kemampuan murid di bidang ketrampilan dasar seperti membaca, menulis dan matematika tidak mendapat banyak perhatian.” "Kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya dibandingkan dengan negara-negara di kawasan yang sama, tidaklah menunjukkan perbaikan," ujarnya. Ia merujuk pada sebuah pengukuran kinerja pendidikan internasional, atau PISA, dengan melihat kualitas pendidikan di bidang sains, matematika, dan membaca. http://www.tribunnews.com/australia-plus/2017/11/21/pendidikan-Indonesia-sudah-merata-namun-kualitas-tidak-meningkat.  Lalu, ada apa dengan pendidikan Indonesia? Hasil PISA tahun 2012 untuk bidang Matematika dan IPA, Indonesia berada pada urutan ke 64 dari 65 negara peserta PISA, hasil tersebut menunjukkan bahwa kualitas pendidikan Indonesia masih sangat tergolong rendah.
Menjawab itu semua, era Indonesia emas 2045 akan menjadi saksi dari perjalanan pembuktian mimpi Indonesia terutama di bidang pendidikan. Pemerintah Indonesia sudah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini, diantaranya perubahan kurikulum dalam sistem pendidikan Indonesia, pemerataan pendidikan sampai ke pelosok daerah, mencetak banyak guru-guru yang dapat mengajar dan paham dengan IT, mendirikan banyak sekolah keterampilan (seperti SMK dan STM), penyebaran KIP(kartu Indonesia pintar) untuk siswa-siswa yang membutuhkan, dan masih banyak lagi upaya-upaya yang dilakuakan untuk meningktkan kualitas pendidikan diIndonesia.
Dari semua hal yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk pendidikan Indonesia, masih memerlukan solusi penting untuk dapat mewujudkan mimpi Indonesia, yaitu menjadikan pendidikan bangsa ini berkualitas dengan menanamkan karakter inspiratif yang dimiliki semua pendidik di negeri ini. Era Indonesia emas 2045 memang masih beberapa puluh tahun lagi. Waktu yang cukup dengan proses yang maksimal akan sangat memungkinkan bagi Indonesia untuk mewujudkan mimpinya di masa mendatang, karena Indonesia akan menjadi pemasok anak-anak bangsa cerdas berkualitas yang akan dipandang oleh dunia.
Guru inspiratif impian bangsa Indonesia
Guru merupakan ujung tombak dalam meningkatkan kualitas pendidikan, dimana guru akan melakukan interaksi langsung dengan peserta didik dalam pembelajaran di ruang kelas. Melalui proses belajar dan mengajar inilah berawalnya kualitas pendidikan. Artinya, secara keseluruhan kualitas pendidikan berawal dari kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di ruang kelas. Hal itu sangat merujuk pada UUD RI pasal 1 ayat 1 tentang tugas utama seorang guru yaitu sebagai pendidik.
Salah satu dosen Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Dholina, I. P (2018) menuturkan bahwa guru sebagai tenaga pendidik profesional tidak cukup hanya menguasai ilmu yang akan diajarkannya, melainkan juga dituntut memahami kondisi peserta didik yang dihadapinya. Sehingga sangat diperlukan guru yang inspiratif, yang mampu mendidik, memberi teladan yang baik, dan bisa memahami kondisi kejiwaan peserta didik, serta mampu memotivasi dan memberi semangat peserta didiknya ke arah kemajuan. https://uad.ac.id/id/guru-inspiratif-ujung-tombak-keberhasilan-pendidikan
Karakter inspiratif sangat perlu dimiliki oleh guru-guru Indonesia, karena guru inspiratif adalah cermin masa depan pendidikan Indonesia. Karakter inspiratif adalah karakter yang berperan penting untuk mampu menularkan pengaruh positif dalam membangun dan mengembangkan potensi diri seseorang. Karakter itulah yang patut dimiliki oleh pendidik bangsa dan calon pendidik bangsa. Keberhasilan anak-anak bangsa di masa mendatang setidaknya dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu
1.      Peran pribadi guru inspiratif
2.      Kemampuan guru inspiratif membangun iklim pembelajaran yang semakin menyuburkan arti dan makna inspiratif
3.      Usaha peserta didik sendiri untuk meraih kesuksesan, baik ketika masih sekolah maupun setelah menyelesaikan jenjang pendidikannya.
Pada titik inilah, guru inspiratif memiliki peranan penting dalam mengobarkan spirit inspiratif dan menyulutkan api pemantik kesuksesan dalam kehidupan anak-anak bangsa. Tetapi jika inspirasi dan hasrat tersebut berhenti dan hanya sebatas sebagai bentuk ekspresi kekaguman semata, tentu saja perubahan tidak akan terjadi dalam diri anak-anak bangsa. Perubahan sebagai dampak dari guru inspiratif akan betul-betul terjadi manakala anak-anak bangsa melakukan aksi untuk meniru, memberdayakan, dan mengembangkan dirinya.
Penanaman karakter inspiratif untuk setiap guru bukanlah hal yang mudah, membutuhkan proses yang sangat panjang demi terbentuknya karakter inspiratif pada setiap guru di Indonesia. Pada era keemasannya nanti, Indonesia akan bangga atas keberhasilannya menumbuhkan karakter inspiratif pada setiap guru. Sosok-sosok berkualitas, berkarakter serta nasionalisme akan tumbuh pada jiwa-jiwa generasi penerus bangsa masa depan. Untuk itu, perguruan tinggi yang berfokus untuk mencetak guru-guru berkualitas diharap agar bersungguh-sungguh untuk menanamkan dan mengunggulkan karakter inspiratif untuk semua yang akan menjadi pendidik bangsa masa depan. Kesadaran untuk menjadi guru yang berkarakter serta inspiratif bagi para calon guru masa depan juga sangat dibutuhkan, sehingga akan timbul relevansi tujuan antara perguruan tinggi dengan calon guru masa depan. Dengan begitulah Indonesia dapat meningkatkan kualitas, efektivitas serta memperbaiki kondisi pendidikan di negeri tercinta ini.
Referensi:
Abc Radio Australia. 2017. Pendidikan Indonesia Sudah Merata Namun Kualitas Tidak Meningkat. [ONLINE] Available at http://www.tribunnews.com/australia-plus/2017/11/21/pendidikan-indonesia-sudah-merata-namun-kualitas-tidak-meningkat [Accessed 25 Februari 2018].

Dholina, I. P. 2018. Guru Inspiratif Ujung Tombak Keberhasilan Pendidikan. Universitas Ahmad       dahlan yogyakarta. [ONLINE] Available at:  https://uad.ac.id/id/guru-inspiratif-ujung-tombak-keberhasilan-pendidikan [Accessed 25 February 2018].
Dirjen PMPTK. 2009. Analisis Data Guru. Jakarta: Dirjen PMPTK Depdiknas. [ONLINE] Available at: https://journal.unnes.ac.id/artikel_nju/LIK/2920  [Accessed 23 February 2018].
Pusat Bahasa. 2017. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. [ONLINE] Available at: https://www.kbbi.web.id/didik [Accessed 22 Februari 2018].
Republik Indonesia. 2005. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Lembaran Negara RI Tahun 2005, No. 02. Sekertariat Negara. Jakarta. [ONLINE] Available at http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/uu-nomor-14-tahun-2005-ttg-guru-dan-dosen.pdf [Accessed 23 February 2018].
World Bank. 2008. Teacher employment and deployment in Indonesia : opportunities for equity, efficiency and quality improvement (English). Washington, DC: World Bank. [ONLINE] Available at: http://documents.worldbank.org/curated/en/804651468040439619/Teacher-employment-and-deployment-in-Indonesia-opportunities-for-equity-efficiency-and-quality-improvement [Accessed 23 February 2018].









Komentar

Postingan Populer